Diluncurkan pada gelaran festival desa teknologi dan informasi di Papua, TVisiKita, demikian namanya. Aplikasi TVisiKita dijanjikan menjadi platform video online yang sangat cocok untuk warga desa.



Mengapa harus TVisiKita? Tak dapat dipungkiri kalau masih banyak desa di Indonesia yang tertinggal soal jaringan internet maupun dari sisi perangkat. Nah, kekurangan itu coba diatasi dengan TVisiKita yang aplikasinya sudah bisa didownload di Android dan iOS.

"Platformnya dirancang dan dibangun untuk negara berkembang, yangbandwidth-nya rendah. Cukup koneksi 70 kbps sudah bisa dipakai untuk streaming video," kata Henry Jusuf, pendiri perusahaan iBolz yang menyediakan teknologi TVisiKita.

"Jadi buat yang pakai di smartphone biayanya bisa murah. Juga bisa beradaptasi sehingga bisa menyesuaikan jadi definisi tinggi," papar Henry di Papua, Kamis (29/9/2016).

Sekilas apa yang ditawarkan TVisiKita mirip dengan YouTube. Namun memang ada perbedaan yang cukup menonjol. Mirip tapi tidak sama.

"Dibangunnya untuk smartphone murah. Ini karya anak bangsa. Bagaimana kita bisa membantu orang untuk punya chanel sendiri," ujar Henry.

Pada intinya adalah, TVisiKita adalah semacam televisi online. Setiap orang khususnya warga desa, selain bisa menyaksikan tayangan konten yang sudah tersedia, bisa membuat semacam saluran televisi sendiri. Dan juga merancang monetisasi sendiri.

"Si pemilik konten bisa cari pendapatan sendiri. Mungkin kita dapat bagi hasil. Jadi kalau dia sudah yakin ingin jadi pebisnis di sini, dia bisa bikin tim juga untuk dapetin iklan," tambah dia. "Kalau dulu ada program televisi masuk desa sekarang bagaimana televisi internet masuk desa,"

Selain itu tersedia juga fitur chatting. Untuk kontennya sendiri, dipastikan ada penyaringan untuk mencegah tayangan tidak pantas atau tidak legal. 

Henry mengklaim TVisiKita didukung dengan infrastruktur yang kuat. Bisa dipakai 20 sampai 30 juta pengguna setiap hari. Ia pun berharap pemerintah dan pihak operator makin intensif menyediakan jaringan internet berkualitas di desa untuk mendukung teknologi semacam TVisiKita. 

Ide untuk membuat TVisiKita sendiri menurut Henry datang dari Budiman Sudjatmiko, anggota DPR dan ketua panitia Destika 2016. Bermula dari keinginan untuk memberdayakan warga desa dengan teknologi video online. Misalnya untuk memperkenalkan produk atau potensi wisata di pedesaan.

Sumber : detikInet

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungan Anda. Silakan berkomentar yang baik dan sopan.